Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengapa Kenangan Buruk Sulit Dilupakan?

 


www.ceritawiniez.com  “Aku mungkin tidak pernah paham… Kenapa kenangan buruk itu membuat Mas Bahar tidak bisa tidur nyenyak  delapan tahun terakhir. Maksudku, lihatlah, bukankah dari sekian banyak masa lalu yang menyakitkan itu, Mas Bahar juga punya kenangan baik.”

 

Dialog antara Haryo dan Bahar di novel Janji karya Tere Liye, membuat saya berhenti melanjutkan bacaan sejenak.


Kenapa sih, orang lebih banyak mengingat kenangan buruk? 

Menurut Roy F. Baumeister, profesor Psikologi Sosial dari Florida State University,  adanya ketidakseimbangan positif-negatif (positive-negative asymetry) yang membentuk sebuah 'kesan' dalam diri kita merupakan kecenderungan alamiah. Biasanya pengalaman buruk yang ditangkap oleh panca indera kita pada umumnya akan lebih cepat, lebih kuat, dan lebih lama mengendap daripada pengalaman yang menyenangkan.

Ketika kita mengalami  peristiwa yang buruk, secara tidak langsung akan berkaitan dengan aktivitas pada amygdala, bagian otak yang bekerja untuk mengatur emosi yang dialami manusia, terutama rasa ketakutan.

 

Empat Penyebab Kenangan Buruk Sulit Dilupakan

1. Terlalu Melekat di Hati

Melupakan kenangan buruk  tidak semudah yang dibayangkan karena kenangan buruk bisa memperkuat memori kita dalam mengenang masa lalu.

2. Trauma

Kenangan buruk bisa menimbulkan trauma yang  dialami hingga bertahun-tahun lamanya. Trauma inilah yang membuat kita tidak bisa melupakan kenangan buruk tersebut.

3. Faktor Lingkungan

Lingkungan yang kurang mendukung akan membuat  seseorang sulit untuk melupakan masa lalunya yang buruk. Jika seseorang di sekitar cenderung  cuek atau  menyalahkan, bukannya trauma akan kenangan masa lalu memudar, justru penderita makin merasa bersalah.

 

Pada umumnya orang yang sedang mengalami emosi tertentu, akan memiliki skema yang sesuai dengan kondisi emosi tersebut. Misal, seseorang yang sedang sedih akan memiliki skema yang memacunya untuk mengambil kembali pengalaman yang menyedihkan. Jadi sebisa mungkin, kita harus merasa senang agar memacu pengalaman indah muncul. Tapi ternyata tidak selamanya pengalaman indah akan memicu kenangan indah akan muncul juga loh.

                                       
                                  Film Inside Out bercerita tentang 5 macam emosi manusia

                                  

Saya pernah menonton film Inside Out, di mana tokoh utamanya, seorang anak terlihat sedih ketika meninggalkan sekolah lamanya dan pindah ke sekolah lain. Dia tidak nyaman dengan lingkungan barunya. Suatu saat orang tuanya menyarankan agar dia mengingat pengalaman-pengalaman seru di sekolah lamanya, maksud ibunya biar anaknya lebih semangat. Ternyata hal itu malah membuat dia menangis. Kenangan indah yang dibangkitkan kembali menjadi buruk karena dia mengingatnya sedang dalam keadaan sedih.

 

Bagaimana cara menghilangkan ingatan atau melupakan sesuatu yang buruk?

Mari kita pahami dulu bagaimana kerja otak dalam mengolah memori.

Otak  memiliki ruangan khusus untuk menyimpan memori. Meskipun sudah berhari-hari bahkan berpuluh tahun lamanya, ingatan ini masih tetap dapat kita ingat. Alasannya  karena ada protein yang merangsang sel-sel otak untuk membentuk koneksi pada ingatan lama.


                                       
Amygdala, bagian otak yang bekerja untuk mengatur emosi yang dialami manusia, terutama rasa ketakutan.


Tapi koneksi tersebut dapat berubah. Kadang ada serpihan-serpihan ingatan yang terlupakan atau malah lebih jelas, bahkan terkesan berlebihan.

Jika seseorang sudah mengalami phobia karena sebuah kenangan buruk, meminta bantuan dokter atau psikolog dapat menjadi salah satu solusinya.

Studi pada jurnal Current Directions in Psychological Science melaporkan bahwa ingatan buruk akan jauh lebih sulit untuk dilupakan dan membuat  takut, cemas, sedih, atau tertekan. Dalam kasus yang lebih parah, emosi yang Anda rasakan saat ingatan tersebut kembali muncul, bisa menghambat aktivitas.

Sebenarnya kita tidak dapat menghilangkan ingatan buruk dari otak, tapi kita dapat mengurangi keterlibatan emosi yang muncul sebagai salah satu cara agar tak lagi merasakan cemas atau menjadi triger depresi.


Berikut beberapa cara untuk mengatasi hal tersebut

 

1.Mencari tahu pemicunya

Biasanya kenangan  buruk atau menyedihkan akan muncul karena ada pemicunya, seperti aroma, gambar tertentu, atau suara.

Dulu saya pernah kesasar di Gunung Slamet selama enam jam. Kami tertinggal dari rombongan sehingga megambil jalur yang salah. Selama satu tahun, saya selalu merasa ketakutan, lelah dan pusing setiap mendengat kata Gunung Slamet. Hal itu menjadi pemicu saya mengingat kenangan buruk.

Mengetahui pemicu adalah cara mendasar untuk membantu kita menghilangkan sesuatu yang buruk dari ingatan. Semakin kita peka pada pemicu ini, semakin besar peluang untuk mengendalikan diri sekaligus memutus hubungan antara pemicu dengan ingatan yang buruk.

2. Konsultasi ke Psikolog

Jika ingatan buruk sampai membuat kita trauma, berkunjung ke psikolog bisa menjadi solusinya. Psikolog akan membantu kita menemukan cara tepat untuk melupakan  trauma.

Setelah trauma terjadi, psikolog akan meminta kita untuk menunggu beberapa minggu agar emosi kita kembali stabil untuk kemudian menceritakan kembali pengalaman atau kejadian yang membuat kita trauma.

Mengingat ingat buruk berulang kali ini ternyata bertujuan untuk memaksa otak merekonstruksi kejadian dan mengurangi trauma emosional yang dialami. Meski ingatan tersebut tidak dapat dihapus, setidaknya emosi yang muncul tak lagi sesensitif sebelumnya.

3. Melakukan Memory Suppression

Menurut studi pada jurnal Trends In Cognitive Science, memory suppression (penekanan memori) dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk menghilangkan ingatan buruk yang terus muncul.

Studi tersebut menunjukkan bahwa menggunakan fungsi otak dalam tingkat tinggi, seperti penalaran dan berpikir rasional bisa mengganggu kerja otak dalam mengingat suatu memori. Teknik ini sebenarnya sama saja dengan melatih otak untuk mematikan suatu ingatan dengan menggantikannya dengan ingatan lain yang lebih menyenangkan.

4. Exposure Therapy

Terapi ini sebenarnya adalah pengobatan untuk PTSD (Post Traumatic Stress Disorder). Namun, bisa juga dilakukan sebagai cara untuk membantu menghilangkan ingatan seseorang akan peristiwa yang menyedihkan dan menakutkan.

Terapi ini melibatkan penuturan kembali kejadian yang membuat trauma, diikuti dengan latihan menghadapi trauma tersebut. Terapis mungkin akan memberikan pasien sesuatu atau membawa pasien ke tempat yang memicu munculnya trauma.

5. Minum Obat

Obat propranolol adalah obat untuk hipertensi, yang sering digunakan untuk mengobati orang yang mengalami trauma. Obat ini dapat mengurangi respons tubuh terhadap kecemasan, seperti tangan bergetar, berkeringat, jantung berdetak kencang, dan mulut kering.

Propranolol adalah obat tekanan darah dari kelas obat yang dikenal sebagai beta blocker, dan sering digunakan dalam pengobatan kenangan traumatis.

Setelah diminum, propanolol akan mengurangi respons emosional yang muncul ketika Anda mengingat trauma. Perawatan ini akan lebih efektif jika dibarengi dengan terapi.

 

Terlepas dari cara itu semua, yang terpenting  kita harus sering berlatih untuk bernegosiasi dengan pengalaman buruk agar  tidak memengaruhi segala aspek berkaitan kualitas hidup. 

 

 




Wiwiek Sulistyowati
Wiwiek Sulistyowati Cookbooks Writer. Food Photography Enthusiast. Bekasi Residence. For inquiry, please email winiez1508@gmail.com

Posting Komentar untuk "Mengapa Kenangan Buruk Sulit Dilupakan?"